Sabtu, 22 Februari 2014

MENGUAK MISTERI AL-MAHDI & PASUKAN BERPANJI HITAM / Part 2


                 Namun, ada juga beberapa sisi perbedaan antara Ashabu Ar-Raayati Suud dengan Taliban maupun Al-Qaeda. Berikut kajian tim MoslemHytech :

Pertama, AshabuAr-Raayati Suud dalam beberapa periwayatan dikatakan menggunakan persenjataan tradisional, bukan senjata modern seperti Taliban maupun Al-Qaeda. Taliban dan Al-Qaeda menggunakan persenjataan modern untuk melawan musuh-musuh kafir. mulai dari pistol, senapan serbu, senapan mesin, granat, peluncur roket, ranjau tanah dan lain sebagainya yang tentunya berkebalikan dengan berbagai periwayatan. Tapi, menurut seorang ahli fisika besar dunia, Albert Einstein menyatakan bahwa peradaban di dunia ini layaknya hukum fisika. Semuanya akan mencapai tingkat tertinggi sehingga semuanya akan menjadi tidak efektif lagi, kemudian orang-orang akan kembali ke arah natural dan tradisional. Albert Einsten mengatakan "Aku tidak tahu senjata apa yang akan digunakan dalam Perang Dunia III, yang ku tahu pasti, kita akan menggunakan batu dan kayu sebagai senjata dalam perang berikutnya.".

Kedua, Ashabu Ar-Raayati Suud akan muncul saat terjadi perebutan kekayaan oleh 3 anak khalifah. Hal ini di tegaskan dalam sabda rasul "Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaan kalian. Mereka semua adalah putra khalifah. Tetapi tak seorang pun diantara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncul bendera-bendera hitam dari arah timur..." mengindikasikan bahwa kemunculan Ashabu Ar-Raayati Suud pada saat terjadi huru-hara di bawah pemerintahan suatu kekhalifahan pastilah untuk meredakan kegoncangan yang terjadi. Sedangkan Taliban dan Al-Qaeda bergerak pertama kali untuk melawan pendudukan kaum kafir di wilayahnya dan juga membantu pejuang lain di Palestina.

                  Itulah beberapa perbedaan-perbedaan hasil kajian tim MoslemHytech. Semua fakta yang telah dibeberkan diatas berdasarkan hadits dan realita yang ada. Tetapi itu semua membuat kita tetap kagum terhadap perjuangan dan keberanian para Taliban dan Al-Qaeda dalam jihad fi sabilillah.


C. Dimulainya huru-hara dunia dan munculnya Al-Mahdi
                    Dalam hadist riwayat sahabat Tsauban maula Rasulullah SAW. bersabda :
<script>
"Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaan kalian. mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncul bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kalian dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelum kalian." Kemudian Rasulullah menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu beliau bersabda, "Maka jika kamu melihatnya, berbai'atlah kepada mereka walaupun dengan merangkak di atas salju."


                    Hadist ini merupakan hadist shahih tentang kemunculan Ashabu Ar-Raayati Suud. Sanadnya dishahihkan oleh para ulama hadist. Maka atas keshahihan hadist ini kita dapat jadikan sebagai suatu titik tolak dalam pembahasan keadaan akhir zaman.


                     Dalam hadist ini dikisahkan bahwa tanda-tanda akhir zaman di saat munculnya Al-Mahdi adalah sebagai berikut :

Pertama, di akhir zaman akan terjadi persengketaan besar antara putra-putra khalifah. Kemudian, Al-Mahdi bersama pasukannya akan muncul untuk meredakan huru-hara tersebut. Inilah kondisi yang melatar belakangi munculnya Al-Mahdi dan pengikutnya.

Kedua, terjadinya konflik besar yang menyebabkan terjadinya suatu pembunuhan yang mengerikan. Ini tersirat dari kalimat dalam hadist diatas "....lantas mereka membunuh kalian dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelum kalian."

Ketiga, pada saat itu penyebaran Islam yang dibawa pengikut Al-Mahdi telah sampai di Eropa. Dalam hadist dikatakan "Maka jika kamu melihatnya, berbai'atlah kepada mereka walaupun dengan merangkak di atas salju." mengindikasikan bahwa penyebaran Islam telah sampai dan meluas di daerah bersalju yaitu Eropa.

Keempat, penalukan daerah Eropa. Merujuk pada kalimat terakhir hadist riwayat Tsauban ini,  "Maka jika kamu melihatnya, berbaiatlah kepada mereka walaupun dengan merangkak di atas saju." Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Al-Mahdi beserta pasukannya berhasil menaklukkan Eropa sehingga Eropa dapat di-Islamkan.

                   Mengenai keadaan Al-Mahdi beserta pasukannya pada awalnya telah disebutkan dalam hadist yang berbunyi:
<Script>
"Seseorang dari umatku akan dibai'at di antara rukun dan maqam oleh orang-orang sejumlah sahabat yang ikut perang Badar. Para tokoh masyarakat dari Syam dan orang-orang yang mulia dari Irak berdatangan untuk membai'at. Maka sebuah pasukan dari Syam dikirim untuk memeranginya, namun tatkala pasukan dari Syam dikirim untuk memeranginya, namun tatkala pasukan tersebut sampai di daerah Baida', tiba-tiba seluruh pasukan tersebut ditenggelamkan ke dalam perut bumi. Setelah itu seorang laki-laki dari Quraisy -yang mempunyai paman dari pihak ibu dari suku Kalb- datang untuk memeranginya, namun Allah mengalahkan mereka. Sungguh merugilah pada hari itu orang yang tidak menyaksikan harta rampasan perang Kalb."


                 Apabila kaum Muhajirin dan Anshar dalam perang Badar hanyalah sekelompok orang beriman dan sangat sedikit jumlahnya. Maka demikian pula dengan Al-Mahdi, ia hanya memiliki sedikit pengikut pada awalnya. Sedangkan diluar Mekah dan Madinah adalah daerah kekuasaan Dajjal, dan para pasukan kafir keluar dari arah Syam untuk menghancurkan Al-Mahdi dan pasukannya, tetapi mereka tidak berhasil karena ditenggelamkan Allah di suatu daerah yang dalam hadist disebut Baida'.

                   Islam pada saat itu akan tampak asing bagi dunia, sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW. :
<Script>
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Islam bermula dalam keadaan asing, dan kelak ia akan kembali asing sebagaimana dahulu ia bermula dalam keadaan asing, dan sesungguhnya Islam akan kembali ke sarangnya di antara dua masjid (masjid Al-Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah) sebagaimana seekor ular akan kembali ke lubang sarangnya."


                       Nanti pada hari mendekati pertempuran akhir zaman, Islam akan berpusat di dua tempat yaitu Mekkah dan Madinah. Umat Islam akan menjadikan Mekkah dan Madinah sebagai benteng pertahanan, sebagaimana hadist rasul "...dan sesungguhnya Islam benar-benar akan menjadikan Hijaz sebagai benteng perlindungan sebagaimana berlindungnya kambing gunung betina di puncak gunung.".


D. Pertempuran melawan pasukan As-Sufyani
                      Sebagai kelompok mujahidin yang membawa misi pembelaan agama Allah, Al-Mahdi besaerta pengikutnya tentu siap dengan kemungkinan serangan musuh-musuh Allah. Baik musuh dari kalangan orang kafir yang akan meruntuhkan kekhalifahan Al-Mahdi dan menghancurkan Islam, maupun musuh dari penguasa-penguasa lokal muslim yang mempunyai ambisi kekuasaan.


                       Serangan pertama ditujukan untuk meruntuhkan kekuasaan kekhalifahan Al-Mahdi adalah serangan seorang penguasa Syam yang bernama  As-Sufyani. Nama itu adalah nama julukan, layaknya kaisar untuk raja Romawi, Fir'aun untuk raja Mesir, Kisra untuk raja Persia dan Najasyi nama julukan untuk raja Habasyah. Hal ini telah dijelaskan dalam hadist riwayat Abu Hurairah ra. bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda, "Seseorang yang dipanggil As-Sufyani akan keluar dari dalam Damaskus. Kebanyakan dari pengikutnya adalah dari kabilah Kalb. Ia akan membunuh sehingga perut wanita dibelah dan anak-anak dibunuh, sehingga kabilah Qais bersatu untuk melawannya, dan ia pun membantai mereka sampai kepada orang yang paling lemah dari mereka. Lantas seseorang dari Ahlulbaitku keluar menuju Harrah. Kabarnya didengar oleh As-Sufyani sehingga ia memberangkatkan satu pasukan dari pasukannya. Pasukan ini dapat dikalahkan. Maka As-Sufyani sendiri berangkat bersama pasukannya. Tatkala mereka sampai di Baida' mereka pun ditelan bumi. Tidak ada seorang pun yang selamat kecuali orang yang mengabarkan kejadian itu."


                   Mengenai keadaan Al-Mahdi beserta pasukannya pada awalnya telah disebutkan dalam hadist yang berbunyi:
<Script>
"Seseorang dari umatku akan dibai'at di antara rukun dan maqam oleh orang-orang sejumlah sahabat yang ikut perang Badar. Para tokoh masyarakat dari Syam dan orang-orang yang mulia dari Irak berdatangan untuk membai'at. Maka sebuah pasukan dari Syam dikirim untuk memeranginya, namun tatkala pasukan dari Syam dikirim untuk memeranginya, namun tatkala pasukan tersebut sampai di daerah Baida', tiba-tiba seluruh pasukan tersebut ditenggelamkan ke dalam perut bumi. Setelah itu seorang laki-laki dari Quraisy -yang mempunyai paman dari pihak ibu dari suku Kalb- datang untuk memeranginya, namun Allah mengalahkan mereka. Sungguh merugilah pada hari itu orang yang tidak menyaksikan harta rampasan perang Kalb."


                 Apabila kaum Muhajirin dan Anshar dalam perang Badar hanyalah sekelompok orang beriman dan sangat sedikit jumlahnya. Maka demikian pula dengan Al-Mahdi, ia hanya memiliki sedikit pengikut pada awalnya. Sedangkan diluar Mekah dan Madinah adalah daerah kekuasaan Dajjal, dan para pasukan kafir keluar dari arah Syam untuk menghancurkan Al-Mahdi dan pasukannya, tetapi mereka tidak berhasil karena ditenggelamkan Allah di suatu daerah yang dalam hadist disebut Baida'.

                   Islam pada saat itu akan tampak asing bagi dunia, sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW. :
<Script>
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Islam bermula dalam keadaan asing, dan kelak ia akan kembali asing sebagaimana dahulu ia bermula dalam keadaan asing, dan sesungguhnya Islam akan kembali ke sarangnya di antara dua masjid (masjid Al-Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah) sebagaimana seekor ular akan kembali ke lubang sarangnya."


                       Nanti pada hari mendekati pertempuran akhir zaman, Islam akan berpusat di dua tempat yaitu Mekkah dan Madinah. Umat Islam akan menjadikan Mekkah dan Madinah sebagai benteng pertahanan, sebagaimana hadist rasul "...dan sesungguhnya Islam benar-benar akan menjadikan Hijaz sebagai benteng perlindungan sebagaimana berlindungnya kambing gunung betina di puncak gunung.".


D. Pertempuran melawan pasukan As-Sufyani
                      Sebagai kelompok mujahidin yang membawa misi pembelaan agama Allah, Al-Mahdi besaerta pengikutnya tentu siap dengan kemungkinan serangan musuh-musuh Allah. Baik musuh dari kalangan orang kafir yang akan meruntuhkan kekhalifahan Al-Mahdi dan menghancurkan Islam, maupun musuh dari penguasa-penguasa lokal muslim yang mempunyai ambisi kekuasaan.


                       Serangan pertama ditujukan untuk meruntuhkan kekuasaan kekhalifahan Al-Mahdi adalah serangan seorang penguasa Syam yang bernama  As-Sufyani. Nama itu adalah nama julukan, layaknya kaisar untuk raja Romawi, Fir'aun untuk raja Mesir, Kisra untuk raja Persia dan Najasyi nama julukan untuk raja Habasyah. Hal ini telah dijelaskan dalam hadist riwayat Abu Hurairah ra. bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda, "Seseorang yang dipanggil As-Sufyani akan keluar dari dalam Damaskus. Kebanyakan dari pengikutnya adalah dari kabilah Kalb. Ia akan membunuh sehingga perut wanita dibelah dan anak-anak dibunuh, sehingga kabilah Qais bersatu untuk melawannya, dan ia pun membantai mereka sampai kepada orang yang paling lemah dari mereka. Lantas seseorang dari Ahlulbaitku keluar menuju Harrah. Kabarnya didengar oleh As-Sufyani sehingga ia memberangkatkan satu pasukan dari pasukannya. Pasukan ini dapat dikalahkan. Maka As-Sufyani sendiri berangkat bersama pasukannya. Tatkala mereka sampai di Baida' mereka pun ditelan bumi. Tidak ada seorang pun yang selamat kecuali orang yang mengabarkan kejadian itu."


MENGUAK MISTERI AL-MAHDI & PASUKAN BERPANJI HITAM / Part 1


          Di akhir zaman nanti, akan terjadi peristiwa-peristiwa besar yang akan mengguncang dunia karenanya. Hal ini merupakan suatu tanda akan datangnya kiamat kubra (kiamat besar). Tentunya setiap peristiwa-peristiwa besar akan memunculkan tokoh-tokoh besar pula. Salah satu tokoh besar yang memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup umat Islam akhir zaman adalah Al-Mahdi, tokoh yang diselalu disebut-sebut dalam hadist Nabi sebagai pemimpin akhir zaman yang akan menguatkan Islam bersama Nabi Isa as.

             Al-Mahdi adalah tokoh agung yang hidup pada penghujung panggung sejarah kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Lewat keuletan, ketegaran, kerja keras dan pengorbanan demi meredakan kekafiran dan kerusakan yang melanda seluruh dunia di akhir zaman. Ia menegakkan khilafah'ala minhajin, memimpin umat manusia dengan keadilan syariat Islam dan menaburkan kemakmuran ke segenap penjuru dunia.

              Namun, perlu diingat, Al-Mahdi hanya manusia biasa. sehebat apapun kadar keimanan, amal shalih, ketaqwaan, keuletan dan ketegaran; ia tetaplah manusia yang mempunyai keterbatasan Ia tidak menunaikan misi suci yang begitu besar seorang diri, ia juga butuh dukungan orang-orang berkwalitas, ulet, tegar dan tanpa pamrih dan dalam hadist rasul dikatakan bahwa ia benar-benar mendapatkan pengikutnya yang diharapkan itu.

A. Hadist Nabi mengenai pengikut-pengikut Al-Mahdi
               Hadist-hadist Nabi mengatakan bahwa mereka adalah Pasukan Pembawa Panji-Panji Hitam atau Ashabu Ar-raayatis Suud. Mereka datang pada saat yang tepat, bekerja cepat dan mendapat hasil yang akurat. Merekalah yang bekerja keras dari satu medan jihad ke medan jihad lain.

                   Dalam beberapa hadist, Rasulullah SAW.  pernah memberitahukan bahwa akan  muncul Ashabu Ar-raayati Suud atau pasukan panji hitam. Rasulullah menyebut bahwa mereka datang dari Khurasan.


Mengenai negeri Khurasan itu sendiri, para pendapat berselisih paham mengenai daerah Khurasan tersebut. Uraian tentang pendapat-pendapat itu sebagaimana berikut :
Pendapat Imam Abu Ubaid Al-Bakri dalam Mu'jamu Maa Ista'jama, 1/140 :  makna Khurasan berasal dari bahasa Persia Khur yang berarti sukses dan Asan yang berarti mudah. Jadi, menurut beliau, Khurasan berarti kesuksesan tanpa adanya kesusahan. Para ulama menyebutkan Khurasan merupakan negeri tempat matahari terbit yang kemungkinan besar dimaksud hadist adalah Persia dikarenakan bangsa Arab pada masa itu menyebut Persia untuk merujuk pada negeri-negeri timur.
Pengarang buku Ta'rifun bil Amakin Al-Waridah fil Bidayah wan Nihayah, 1/147 menulis: Khurasan merupakan bahasa persia yang berarti tempat matahari terbit atau negeri timur matahari. Merupakan negeri yang luas, mencakup Iran, membentang dari Jurjan hingga Thabaristan, serta negeri-negeri belakang sungai Jihun. Dari segi politik, Khurasan merujuk pada Afghanistan.
Pendapat Ibnu Yaqut Al-Hamawi dalam Mu'jamul Buldan, 2/149-153 menulis : Khurasan adalah negeri yang luas, berbatasan dengan wilayah dekat Irak, yaitu Azadzawar dan akhir batasnya adalah negeri India, yaitu wilyah Takharistan, Gaznah, Sijistan dan Karman. Ibnu Yaqut juga menulis dalam bukunya ini mngenai pendapat para pakar mengenai asal nama daerah tersebut diberi nama 'Khurasan'.
               Mengenai ciri-ciri dari pasukan Ashabu Ar-raayati Suud, beberapa hadist Nabi menyatakan mereka adalah generasi terakhir Thaifah Mansurah. Mereka adalah kelompok yang berada di atas kebenaran, menegakkan dan memperjuangkan agama Allah, memperbaharui ajaran Islam yang dilalaikan umat, meraih kemenangan hingga kiamat dan mereka adalah orang-orang yang sangat sabar dan teguh serta kuat.


dalam lintasan sejarah, kelompok garis keturunan Thaifah Mansurah merupakan kelompok-kelompok pejuang penegak agama Allah. Dimulai dari pemerintahan Zanki, jihad fi sabilillah pemerintahan Ayyubiah hingga daulah Mamalik.

B. Benarkah Ashabu Ar-Raayati Suud adalah Taliban dan Al-Qaeda
                    Diatas telah disebutkan bahwa asal para pendukung Al-Mahdi tersebut muncul dari Khurasan, daerah yang merujuk Persia atau daerah-daerah Afghanistan. Hal ini menimbulkan dugaan dunia, benarkah Ashabu Ar-Raayati Suud adalah para pejuang Taliban dan Al-Qaeda? seberapa miripkah kesamaan mereka dengan Ashabu Ar-Raayati Suud?.
Sisi-sisi kesamaan : topik Ashabu Ar-Raayati Suud sempat menjadi pembicaraan panjang dikalang para pengamat, penulis, utamanya orang-orang yang mengaitkan hadist-hadist Nabi dengan tanda-tanda kiamat kekinian. Diantaranya dugaan bahwa Taliban dan Al-Qaeda adalah Ashabu Ar-Raayati Suud yang dijanjikan. Kesamaan mereka berdasarkan hadist Nabi sebagaimana berikut ; Pertama, Ashabu Ar-Raayati Suud berasal dari timur (Khurasan) dan membawa panji-panji hitam, demikian pula dengan Taliban dan Al-Qaeda, mereka berasal dari Afghanistan dan Irak yang seperti kita ketahui tempat-tempat itu merujuk pada satu nama tempat yaitu 'Khurasan', mereka juga berpanji-panji hitam dan berpakaian hitam seperti disebut dalam hadist Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan Tsauban, Rasulullah bersabda "...Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu (orang yang melainkan mereka) dengan suatu pembunuhan yang belum pernah terjadi sebelummu.". Kedua, pasukan Ashabu Ar-Raayati memiliki misi merebut bumi Palestina dan Masjidil Aqsa' dari genggaman Yahudi sebagaimana apa yang dilakukan para Taliban dan Al-Qaeda yaitu merebut bumi Palestina dan Masjidil Aqsa'. Ketiga, nasab mereka (Ashabu Ar-Raayati Suud) dinisbatkan kepada desa-desa dan nama-nama mereka bukan nama asli, melainkan merupkan kiasan. Sama halnya seperti pejuang Taliban dan Al-Qaeda, nama-nama mereka merupakan nisbat tempat (desa) dan merupakan kiasan. Contohnya : Abu Hamzah Al-Iraqi, Abu Hamzah adalah kiasan sedang Al-Iraqi adalah nama yang dinisbatkan pada daerah Irak. Keempat, Ashabu Ar-Raayati Suud diriwayatkan memiliki kemampuan tempur luar biasa, sehingga bisa menimbulkan kehancuran dan pembunuhan yang luarbiasa pula sebagaimana potongan hadist riwayat Tsaubah diatas "...lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah terjadi sebelummu." Sama halnya dengan Taliban dan Al-Qaeda, saat berperang menjalankan misi jihad, mereka dapat mengimbangi dan mengalahkan pasuka-pasukan kafir walau dengan persenjataan yang seadanya dan entah berapa besar kerugian yang di tanggung di pihak kaum kafir, seperti dikutip dari pernyataan Tony Blair, perdana menteri Inggris mengakui akn sulitnya peperangan menghadapi mujahid Taliban di Afghanistan. Blair menyampaikan pernyataan ini di depan semua pasukan Inggris ketika ulang tahun kelia atas peperangan di Afghanistan karena perlawan hebat Taliban.Keempat, Ashabu Ar-Raayati Suud akan menaklukkan Jazirah Arab, sama halnya seperti Taliban dan Al-Qaeda yang memusuhi pejabat-pejabat Saudi dikarenakan keakraban mereka dengan bangsa Romawi Raya yang dalam hal ini merujuk pada Amerika (baca entri lainnya). Nabi Muhammad SAW. bersabda "Kalian akan memerangi jazirah Arab, maka Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi bangsa Persia, maka Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Bangsa Romawi, maka Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Dajjal, maka Allah akan mengalahkannya untuk kalian."

MENGENAL YAHUDI?? ini dia jawabannya !!





Istilah “Yahudi (Judaism)” berasal dari kata Yahuda (Judah), salah satu dari dua belas anak Ya’qub. Setelah kematian Sulaiman, bangsa Israel terbagi menjadi dua : Kerajaan Yahuda dan Kerajaan Israel. Pada abad VI SM Kerajaan Israel ditaklukkan oleh Assiria dan penduduknya diusir. Sehingga, bangsa Israel yang tersisa hanyalah yang berada di Kerajaan Yahuda. Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai Yahudi.
Siapa Yang Disebut Sebagai Seorang Yahudi ?
Bagi Golongan Tradisional (Konservatif dan Orthodoks), seorang Yahudi ialah setiap orang yang ibunya adalah seorang Yahudi (matrilineal) atau setiap orang yang telah melalui proses konversi resmi untuk menjadi Yahudi. Bagi mereka, Yahudi sebetulnya lebih merupakan sebuah kebangsaan daripada sebuah agama. Akan tetapi bagi Golongan Reformasi, seseorang dianggap Yahudi jika salah satu dari kedua orangtuanya adalah Yahudi dan yang bersangkutan menganut paham Yahudi. Sehingga seorang anak dari ayah yang Kristen dan ibu yang Yahudi, sementara anak itu tidak menganut paham Yahudi, maka anak itu adalah Yahudi menurut Golongan Tradisional tetapi anak itu bukan Yahudi menurut Golongan Reformasi.
Sekte-sekte Yahudi
Dahulu kala, tanah Yahudi dikuasai oleh Yunani. Setelah itu terjadilah perang selama 25 tahun antara Yunani dan Yahudi. Selama itu, Yahudi masih satu. Tetapi usai perang, mereka terpecah menjadi tiga : Essenes, Sadducees (Sadduqiyah), Pharisees (Fariisiyyah).
  • Essenes merupakan sekte yang asketis, mistis, sangat ketat, dan memisahkan diri dari masyarakat.
  • Sadduqiyah merupakan sekte yang mengadopsi unsur-unsur Hellenik kedalam ajaran mereka. Mereka hanya mempercayai Taurat Tertulis dan tidak percaya pada Taurat Lisan. Mereka juga mengingkari Kebangkitan, Hisab, Surga, Neraka, Malaikat, dan kedatangan Nabi Isa.
  • Adapun Farisiyyah mempercayai baik Taurat Tertulis maupun Taurat Lisan, dan bahwa keduanya bisa direinterpretasi oleh para rabbi. Para rabbi mereka tidak boleh menikah.
  • Setelah Judea dikuasai oleh Roma dan timbul konflik dengan mereka, muncullah sekte keempat yaitu Zealots. Mereka menyerukan perang terhadap Roma dan bahwa bunuh diri lebih baik daripada ditawan oleh Roma. Ensiklopedia WAMY menyebutnya sebagai Muta’asshibun (Fanatis) dan Saffaakiin (Yang Gemar Berperang dan Menumpahkan Darah).
Dalam perjalanannya, diantara sekte-sekte diatas, hanya Farisiyah saja yang bisa tetap eksis.
Pada abad IX, muncul sekte baru yang bernama Al-Qurraa-uun (Karaites, Literalis). Mereka tidak mempercayai Taurat Lisan dan juga interpretasi para rabbi atas Taurat Tertulis. Sehingga, mereka berbeda dalam banyak hal dengan sekte yang menganggap absah interpretasi para rabbi (sering diistilahkan dengan Golongan Rabbaniyyah). Diantara perbedaan itu ialah mengenai bebarapa aturan Hari Sabbat : Qurra-iyyah berpendapat bahwa selama Hari Sabbat tidak boleh menyalakan api di rumah (jadi rumah dibiarkan gelap) sedangkan Rabbaniyah memperbolehkan. Demikian pula Qurra-iyyah berpendapat bahwa selama Hari Sabbat tidak boleh berhubungan seks. Sebaliknya menurut Rabbaniyah Hari Sabbat adalah hari yang paling baik dan paling nikmat untuk melakukan hubungan seksual. Sekarang ini, Qurraiyah merupakan golongan yang sangat minoritas.
Disamping keempat sekte diatas, Ensiklopedia WAMY juga menyebut sekte-sekte yang lain : Sekte Para Penulis dan Penghapus (Al-Katabah wa Al-Nassaakh), Saamiriyyuun, dan Saba-iyyah.
Yahudi di Amerika Serikat
5 dari 15 juta Yahudi saat ini tinggal di Amerika Serikat. Disana terdapat tiga sekte besar : Sekte Reformasi, Sekte Konservatif, dan Sekte Orthodoks. Disamping itu terdapat pula satu sekte kecil yaitu Rekonstruksionis. Sekte Konservatif dan Orthodox dimasukkan kedalam Sekte Tradisional. Adapun sekte Reformasi dan Rekonstruksionis dimasukkan kedalam sekte liberalis atau modern.
  • Sekte Othodox percaya bahwa Allah telah menurunkan seluruh Taurat (Tertulis dan Lisan) kepada Musa di bukit Sinai.
  • Sekte Reformasi tidak percaya bahwa Taurat ditulis oleh Allah. 42 % dari Yahudi Amerika adalah sekte Reformasi.
  • Sekte Konservatif menengahi ketegangan antara Sekte Orthodoks dan Sekte Reformasi. Mereka percaya bahwa Taurat dari Allah, tetapi mengandung komponen manusia.
  • Sekte Rekonstruksionis berpendapat bahwa Yahudi merupakan suatu peradaban keagamaan yang berkembang (evolving). Mereka tidak percaya terhadap Tuhan Personal dan juga tidak percaya bahwa Tuhan telah memilih kaum Yahudi.
Yahudi di Israel
5 juta Yahudi tinggal di Israel. Satu-satunya sekte Yahudi yang resmi dan diakui di Israel adalah Sekte Orthodoks.
Kitab-kitab Suci Mereka
1.Perjanjian Lama, merupakan kitab suci bagi Yahudi dan juga Nasrani. Perjanjian Lama terbagi dua :
1.1.Taurat (Tertulis, Tanakh)
1.2.Kitab-kitab (Asfaar) Para Nabi (NEVI’IM), terbagi atas dua :
1.2.1.Asfaar Nabi-nabi Zaman Dahulu.
1.2.2.Asfaar Nabi-nabi Zaman Belakangan.
Disamping itu terdapat pula Kitaabaat (The Writings)
2.Ester dan Yahudet
3.Talmud (Taurat Lisan) : merupakan tafsir atau penjelasan atas Taurat Tertulis.
Keyakinan Yahudi tentang Tempat Suci Mereka
Pemeluk Yahudi meyakini di tempat berdirinya Mesjid Umar inilah di masa lalu berdiri Solomon Temple atau Kuil Sulaiman, Bait Allah yang didirikan Raja Solomon di zaman keemasan Kerajaan Israel, sekitar tiga ribu tahun yang lalu. Bangunan itu menurut mereka, dibangun di tempat Abraham, nenek-moyang bangsa Israel hendak menyembelih putranya Ishak menuruti perintah Tuhan.
Dinding sebelah barat kompleks Al Haram Al Sharief dianggap sebagai sisa peninggalan terakhir kuil Sulaiman yang sudah musnah itu. Ke tempat inilah para pemeluk Yahudi dari seluruh dunia datang berdoa dan meratap berhiba-hiba pada hari-hari tertentu dalam mengenang kembali penghancuran terhadap kuil mereka. Sebab itulah dinding ini disebut Dinding Ratapan.

Zionisme
Zionisme adalah gerakan yang bertujuan untuk mengembalikan kaum Yahudi ke tanah kelahiran mereka dan juga mengembalikan kedaulatan Yahudi diatas Tanah Raya Israel. Seluruh komponen Yahudi, baik kiri ataupun kanan, relijius ataupun sekuler, bahu membahu dan bersatu dalam gerakan ini, untuk mewujudkan tujuan gerakan ini.
Theodor Herzl, bapak pendiri Zionisme, pernah mengusulkan Uganda, dan rencananya ini dikenal dengan nama ‘Uganda Plan’. Kaum Zionis kemudian menjatuhkan pilihan mereka pada Palestina. Alasannya adalah Palestina dianggap sebagai ‘tanah air bersejarah bangsa Yahudi’, dan bukan karena nilai relijius wilayah tersebut bagi mereka.
Pada Konferensi Biltmore pada tahun 1942, para pendukung Zionisme telah bersepakat dengan komponen-komponen Yahudi yang awalnya menentang Zionisme, bahwa mereka semuanya mendukung berdirinya Jewish Commonwealth (Negara Israel Raya).
Pada Perang Dunia Pertama, Yerusalem direbut tentara Inggris dari tangan Turki. Tahun 1948 imigran Yahudi dari Eropa memproklamasikan berdirinya negara Israel yang disusul serbuan negara-negara Arab. Dalam perang itu Israel merebut pinggiran barat kota Yerusalem, sedang Yerusalem Timur dimana kompleks Al Haram Al Sharief berada direbut pasukan elit Yordania, Legiun Arab yang dipimpin para perwira Inggris. Tahun 1967, perang Arab-Israel berulang, yang kali ini dimenangkan secara mutlak oleh Israel. Seluruh Palestina dan kota Yerusalem termasuk kompleks Al Haram Al Sharief direbut tentara Israel.